Kota Solok dahulunya merupakan satu wilayah nagari di Kabupaten Solok, yaitu Nagari Solok. Pemerintah daerah telah merintis harapan untuk menjadi kotamadya sejak tahun 1946 dan mendapatkan sambutan positif dari pemerintah pusat. Dalam rangka mewujudkan Nagari Solok menjadi kotamadya, pemerintah membentuk Panitia Sepuluh pada 6 Januari 1968 sebagai panitia persiapan peresmian. Akhirnya, Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud meresmikan Kota Solok pada 16 Desember 1970.
Kota Solok mendapatkan julukan sebagai Kota Beras karena kualitas berasnya yang unggul, dikenal sebagai Barah Solok atau Beras Solok. Pemerintah pusat telah mengakui keunggulan ini dengan memberikan sertifikat Indikasi Geografis untuk Beras Solok.
Selain itu, Kota Solok memiliki berbagai kuliner khas seperti pepes bilih Singkarak, gulai ayam hitam, pangek Sasau, Ampiang Dadiah, dan masih banyak lagi.
Tak hanya itu, Kota Solok pun masih mempertahankan tradisinya hingga sampai saat ini, yakni budaya turun mandi bayi. Masyarakat setempat membawa bayi yang baru lahir ke sungai terdekat untuk dimandikan, lalu mengadakan acara makan bersama di rumah orangtua si bayi.